Cinta Tumbuh di Halte

Cuaca hari ini cerah, aku duduk menunggu ojek di halte bus yang sudah berdebu. Mataku kosong menatap kedepan. Mengingat hal yang baru terjadi beberapa menit yang lalu. Siang itu aku habis selesai melamar pekerjaan di suatu perusahaan besar, aku tidak mau menyebut namanya tapi sebut saja Alfamart. Semua tes pekerjaan sudah kulalui, psikotes, interview, dll, dan alhasih aku harus menunggu panggilan kerja selama satu bulan kedepan jika memang diterima.

“ Wuzzz .. “

Suara mobil truck yang melintas dihadapanku, membuyarkan khayalan dikepala. Aku semakin resah karena belum ada satu ojek pun yang melintas. Tak lama, akhirnya datang juga ojek yang kutunggu.

“ Ojek dek ? “

“ Iya “

“ Kemana ? Eh ntar dulu, lu bisa bayar ga ? “

“ Ke terminal bang, ya bayar lah “

“ Hehe, ya udah, ayok “

Abang ojek semakin garing. Sesampainya di terminal aku langung menaiki bus trans, sungguh lama sekali diperjalanan, aku bahkan sempat tidur siang didalam bus tersebut.

Singkat cerita, sampailah aku di halte tujuan. Aku pun turun dari bus trans tersebut, untuk transit. Aku kembali menunggu di halte tersebut. Mataku kembali kosong menatap kedepan. Orang – orang berdesakan menunggu bus trans tujuannya masing – masing. Keramaian tersebut mengingatkanku kepada kenangan cinta lama yang sangat kurindukan.

GALAU

Perasaan itu yang ku alami. Aku tampak seperti orang kantoran yang baru pulang dari rutinitas hidupnya. Tak lama, halte pun semakin sepi, kemudian ramai kembali, bus trans terakhir yang datang menurunkan banyak penumpang. Entah mengapa, mataku memperhatikan setiap orang yang keluar dari bus tersebut. Tidak ada yang menarik. Mataku kembali menatap kosong kedepan. Dan tak lama, seorang wanita turun dari bus. Mataku berubah menjadi sangat fokus kepadanya.

“ Cantiknya … “

Bisikan dalam hatiku pun semakin menguat. Rambutnya panjang terurai, matanya sungguh indah, Terkadang dia menampakan senyum manisnya, dan yang membuat ku sungguh mempesona adalah lesung pipitnya yang menggugah hati. Dengan pakaian batik SMA nya dia sungguh mempesonaku. Dan batik tersebut memberikan aku suatu informasi, dia sekolah di SMA Negeri 3 Palembang. Hati ini makin meronta ingin berkenalan ketika ia kembali tersenyum. Ia ditemani oleh teman perempuannya. Sepertinya habis pulang sekolah. Ingin sekali aku menyapa dirinya

“ Hai, dirinya.. “

Aku terus berfikir bagaimana cara aku mengetahui namanya, aku sempat terfikir untuk membuka pertanyaan dengan bertanya

“ Dek, bawa balsam ? “

Namun niat itu aku urungkan, karena untuk apa juga aku bertanya balsam. Sangat lama aku berfikir bagaimana cara mengawali perbincangan.




Aku sempat memfotonya secara diam – diam, walaupun hanya tampak dari belakang. Namun itu cukup untuk mendokumentasikan bahwa aku pernah bertemu dengannya. Aku terus berfikir bagaimana caranya mengawali percakapan.

“ Semoga kita satu bus yang sama “

Itu harapanku saat itu. Dan tak lama bus tujuan ku pun datang, tak kusangka aku dan wanita tersebut satu jurusan. Senang sekali hatiku,

“ Siiittt….. “

Rem bus terdengar keras. Dia berdiri sangat dekat dengan pintu bus sehingga dia masuk duluan kedalam bus. Aku sangat senang bisa satu bus bersamanya. Namun ketika aku sudah didepan pintu bus, bang kenek bus pun berkata

“ Maaf, sudah penuh… yang lain tunggu bus berikutnya ya “


Kecewa, aku benar – benar kecewa, dia pergi didalam bus tersebut sedangkan aku ? aku kembali menatap kosong dibibir halte. Satu yang kusesali, mengapa aku tak berani membuka pembicaraan. Dan harapanku saat ini, semoga aku bisa bertemu dengannya lagi.

Film Dokumenter : Si Roda Tiga

Ini film dokumenter yang gue sutradarai, hehe, gini - gini gue bisa jadi sutradara kali, lu ga liat tulisan di header gue ? Pintar ! Cekatan ! Menyukai tantangan ! Sisanya baca sendiri !! oke, yuk kita tonton, film ini gue buat tahun 2012, dan alhamdulillah film ini sempet masuk nominasi film dokumenter terbaik di FFPJ 2012 ( Festival Film Pelajar Jogja )
Deskripsinya begini,

Film dokumenter yang membahas tentang konflik antara Tukang Becak dan Lalu Lintas yang mana banyak masyarakat dan penertib lalu lintas mengeluhkan keberadaan Tukang Becak yang mengganggu tertibnya lalu lintas di kota Bandar Lampung

Happy Anniversary 2nd Stand Up Comedy Palembang


Gue anak baru  di Stand Up Comedy Palembang, ya sekitar sebulanan lah. Dan hari Ini Stand Up Comedy Palembang ( @StandUpPLG ) udah anniversary yang ke dua tahun. YEEEE !!!

Lah ? Terus apa hubunganya anniversary SUCPLG sama anak baru ?

NOTHING !, Cuma gue pengen cerita pengalaman gue Stand Up pertama kali dan hal – hal baru yang gue dapetin di komunitas ini | Nambah ga nyambung gue ngomong -_-
tapi intinya gue pengen cerita pengalaman gue selama sebulan berada di tempat maksiat komunitas SUCPLG

PERTAMA, NIAT !

Nawaitu standupcomedy adaan lillahitaalla
Amin

KEDUA, BUTUH PERJUANGAN !

Di Stand Up Comedy ada yang namanya Open Mic. Itu acara buat LELANG IKAN Stand Up Comedian untuk mencoba materi stand up mereka sebelum naik diatas panggung show. Itu biasanya seminggu sekali di adain oleh komunitas Stand Up Comedy. Kalo mau ikut komunitas, harus sering – sering ikut Open Mic ( Iya lah, kalo sering – sering bantu mama, jadi anak kesayangan dong ^_^ ). Kalo di Palembang ngadain Open Mic nya di Dapur Iga, lumayan jauh dari rumah gue.
Dan bisa dibilang butuh perjuangan buat hadir di Dapur Iga, markas Stand Up Comedy Palembang saat ini. Kenapa ? karena rumah gue cukup jauh dari Dapur Iga, kayak dari Jakarta ke Sulawesi !!! yah, pokoknya jauh deh, kalo diliat dari halaman rumah kagak akan keliatan tuh Dapur Iga :D.


Nah, yang membuat itu jadi perjuangan adalah gue ga punya kendaraan, so.. gue harus nebeng oom gue. Udah itu doang sih perjuangannya.. dah, mulai ngelantur, skip .. skip.. !

KETIGA, PAS UDAH SAMPE, GROGI MINTA AMVUN !!

Widih, sebelum gue berangkat tuh materi yang gue siapin buat Stand Up Comedy malem ini banyak banget ! sebanyak cintaku padamu . Tapi pas udah sampe sana dan ngeliat orang rame2 ngumpul, semua materi yang udah kesimpen rapih di fikiran langsung bleng, kayak beli bakso udah dikasih kecap yang pas, dikasih cabe yang mumpuni, eh, tau – tau mangkoknya meledak. Jadi pas gue Open Mic,, yang keluar bukan hal – hal lucu, tapi cabe yang mumpuni.. LHO ?!

KEEMPAT, KITA SAMA – SAMA JUNIOR BRO !

Gue ketemu temen baru yang sama – sama anak baru di Stand Up Comedy Palembang. Dan karena kita sama – sama anak baru, disitu kita dapet obrolan yang sangat seru, gini obrolannya :

Gue : Bro, lu tinggal dimana ?
Anak Baru Lainnya : di kenten, kalo lu ?
Gue : di Jakabaring

Dan percakapan pun selesai ^_^

KELIMA, NGINTIL KE ANGKRINGAN !

Angkirngan ? apa itu ?
Itu tempat ngumpul – ngumpul anggota Stand Up Comedy Palembang, kalo ga salah sih -_- . Biasanya ngumpul di angkringan setelah acara Open Mic selesai, ngobrol2 aja sih di angkirngan masalah komunitas dan lain – lain, curhat ditinggal mantan juga boleh. Dan kalo udah ngumpul di angkringan, widih .. ngomongnya becanda bro,, hehe, ya namanya Stand Up Comedy, kalo omongannya serius, ya Stand Up Serius :D

Segitu aja pengalaman gue berada di Stand Up Comedy Palembang selama kurang lebih satu bulan ini. Dan, Happy Anniversary ke dua tahun buat komunitas tercinta ini, harapannya semoga semakin sayang sama gue, semakin cinta, dan longlast terus lah sama gue :* 

Film Terbaru : The Jomblo Strike

Seminggu ini gue di Lampung, Ngapain ? Ada deh. yang pasti gue kemaren ketemu teman - teman jomblo gue dan kita mendapatkan ide Absurd untuk membuat film begini, butuh deskripsinya ? nih !

Video ini menceritakan bahwa tidak selamanya jomblo itu disalahkan pada setiap masalah, tidak selamanya jomblo itu menyedihkan, tidak bisa apa - apa, jomblo juga punya kehidupan, jomblo juga bisa berprestasi, dan jomblo bisa slamdunk !

THE JOMBLO STRIKE



Roy ! Jangan Ngepet !!

Gue bosen dengan semua cibiran orang kalo gue nggak bisa apa –apa. Entah mengapa Roy pun mengalami hal yang sama dengan gue. Sempat terfikir dibenak Roy untuk ngepet ! karena dia ingin membuktikan kepada orang – orang kalo dia bisa melakukan sesuatu. NGEPET !!!. Namun niat kejinya gue halangi karena gue nggak mau jaga lilin disaat dia ngepet. hingga suatu saat gue menemukan sebuah terobosan terbaru dengan Roy. Karena saat itu sedang musim bb – bb an. Kami membuat sebuah target, dimana ketika kita keluar dari tempat maksiat tempat pekael. Kami sudah memegang hape smartphone blackberry Gemini.


Wow, sebuah target yang cukup sulit untuk dua pemuda duafa yang sedang dimabuk onani. Namun gue mencoba meyakinkan Roy kalo kita bisa menjebol dinding pembatas mimpi kita. Lalu kami mencoba membuat sebuah usaha kecil – kecilan, kami mencoba bisnis online aksesoris sepakbola dengan modal yang tidak seberapa. Itupun kami dapat dengan jerih payah yang sangat memerlukan banyak keringat, NGEPET !.
Sorry, tapi kita nggak ngepet. Kita mengumpulkan tabungan kita berdua, namun gue Cuma menyumbang modal tidak sampe seperempat modal Roy. Haha, kalo kata orang, bisnis ya bisnis.. temen ya juga bisnis. Kami membuat bisnis online di sebuah djaring social. Lalu uangnya kami kumpulkan, yah, sekali – sekali uangnya gue beliin batagor di depan mall tempat gue pekael. Hingga uang kami pun terkumpul tujuh ratus ribu rupiah. Sungguh uang yang sangat banyak bagi kami. Gue dan roy pun semakin semangat untuk berjualan. Namun semua tidak berjalan mulus. Terkadang kami harus mengganti pesanan jam yang pecah ditengah jalan karena barang dikirim hanya menggunakan selembar amplop lima ratus perakk !.
Terkadang kami dituduh penipu dikarenakan barang yang kami kirim entah nyasar kemana. Dan terkadang kita harus mengganti baju pesanan orang yang digigit Roy hingga bagian ketiak bajunya robek. Namun kami jalani dengan sabar dan tawakal. Hingga pada bulan pertama kami praktek industri di syscom  kita berhasil mengumpulkan uang satu juta empat ratus rupiah. Kami pun membagi uang tesebut. Kami berharap dapat membeli blackberry dengan uang tersebut. Kami berjalan dengan gagahnya ke beberapa counter handphone di lantai satu simpur center. Karena tampang gue yang masih lugu dan polos ^_^  dan face roy yang sangar :/ maka gue memutuskan untuk dia yang bertanya. Karena gue takut disangka anak kecil yang numpang kencing di konternya.
“ Hem… “ ujar gue ke roy “ Udah buruan lo Tanya harga blackberry Gemini brapaan “.
“ Iye.. homo “ Jawabnya berbisik.
 Entah apa yang ada difikiran kami hingga counter yang pertama kali kita kunjungi adalah counter tanpa penjaga.
“ ehm “ Roy mendeham “ BELI !!!.... BELIII !!! “.
“ Homo “ Geram gue “ Lo mau beli hape ape beli sayur asem tempat mbah iyem !! “.
“ Salah ya gue “.
“ Banget !!! “.
Lalu tak lama si pemilik counter datang dan menjawab pertanyaan Roy.
“ Harga second nya sekarang 1,2 pak .. “.
Lalu kami bertanya ke konter – konter lainnya dan mendapat jawaban yang sama. Kami sudah tertunduk lesu untuk membeli hape Gemini. Lalu gue berfikir, untuk apa cari yang mahal jika ada yang murah dan kualitas tidak jauh beda ? ( Alalasan, padahal duitnya kurang ). Lalu gue memutuskan untuk membeli merk blackberry dengan harga yang lebih ekonomis. Namun Roy tidak sejalan dengan gue. Dia lebih memilih menari striptis di pinggir jalan demi mendapatkan uang tambahan untuk membeli blackberry yang setara dengan Gemini namun tidak terlalu mahal. Setelah roy bekerja keras menari striptis dipinggir jalan dan mendapatkan blackberry yang diinginkan. Kami pun kembali kehabitat kami. SYSCOM. Target pun telah didapati. Dan tinggal sekarang gue mencari sebuah target baru . dan gue memberitahukan ide brilian ke Roy disaat dia sedang asik sendiri dengan blackberry barunya.
                “ Roy .. “.
                “ Ape Homo ”
                “ Tahun depan kita punya target baru ..“
                “ Mobil Boy.. “ Tegas gue.
                “ Onani aja sana lo !! “

Dikala kepala pengen pecah !


Tik.. tok.. tik.. suara detakan jarum jam yang terdengar samar ditelinga. Mata ini tak hentinya melihat ke arah sumber detakan. Waktu sudah menunjukan pukul delapan. Tangan pun semakin cepat menyimpulkan tali sepatu. Menghapus semua fikiran kotor dipagi hari. Pamit kepada orangtua. Dan gue lari sekencang – kencangnya. Berharap tidak terlambat di hari pertama gue praktek industri. Sesampainya gue di depan perumahan. Gue langsyung naek angkot yang melewati mata ini dengan perlahan. Rasa masih tak nyaman di dalam angkot. Mata ini tak henti – hentinya melirik ke arah jam tangan ( Kalo dilihat dari luar jendela angkot muka gue keliatan kayak abis DIKENCINGIN ANAK BEBEK ). 

     Baru berjalan beberapa meter dari tempat gue naek tadi. Angkot kembali ngeTEM !. satu, dua, tiga menit gue lewati dengan galau. Hati sudah semakin gelisah terancam telat. Ada niatan gue buat lompat dari jendela angkot, lalu lari sekencang – kencangnya sambil minum KOPII. 
 Namun niat itu gue urungkan mengingat sela jendela angkot yang sangat kecil. Gue nyari – nyari akal biar supir angkot melajukan kembali angkotnya. Gue liat, apa aja yang ada didalem tas. Dan gue liat ada sebuah adaptor nettbook yang ngganggur disitu. Niatan gue udah bulet. Nimpuk tuh supir dengan adaptor. Namun belum gue lakukan niat keji itu. si supir udah kembali ngejalanin tuh angkot. Tak lama gue pun sampe di tempat tujuan. Tapi gue butuh melangkah empat ratus meter lagi buat sampe di Syscom ( tempat gue praktek industri ). Namun kegelisahan gue berubah menjadi penyesalan. Gue liat jam lagi. Masih jam sembilan, sedangkan jam masuk pukul sepuluh. Gue sms Roy.
                “ Roy, lo dimana ? “
                “ W agy d angkotz, u ckarnk dy anah ? “ jawab nya ALAY TINGKAT NASIONAL.
Butuh waktu sembilan menit gue ngartiin bahasa alien tersebut menjadi bahasa Indonesia yang benar.
                Lalu gue jawab AGY.
                “ gue udah di deket syscom.. “
                “ wkwkwkwk.. “ Roy membalas dengan tertawaan alien “ pgi amt u byangkt “

( Maaf, anda harus mengartikan bahasa sms alien ini sendiri. Saya sudah mencoba meminta bantuan google translate namun hasilnya nihil, malah yang ada tertera tulisan ERROR !, sekali lagi maaf merepotkan ).

                Lalu gue memutuskan untuk berangkat duluan ke syscom. Sesampainya disana. Memberikan senyum tipis kepada mbak – mbak yang berada disana. Gue menaruh tas di dalam, lalu gue membantu membuka kios sycom. Sambil membersihkan etalase, gue mencoba akrab dengan kawan seperpraktekan dari sekolah lain. Dan tak lama, saleha muncul dari arah yang sama ketika gue masuk. Setelah semuanya tertata rapih, kursi – kursi sudah berbaris dengan rapih. Gue kembali ke habitat ( SYSCOM ). Gue masuk ke dalem. Di situ terdapat AC yang mati. Dan kipas kecil lah yang menjadi tumpuan disaat panas. Gue dan saleh duduk disitu. Dan tak lama dua spesies lagi muncul. Kita berempat udah kayak ikan betok yang nggak dikasih makan. MENGGELIAT NGGAK BISA DIEM. Namun gue Cuma duduk. Kepala gue mulai pusing. Mata gue udah merem – melek nggak jelas. Keberisikan mereka hanya menambah penderitaan gue. Lalu tak lama. Pak Topik ( nyan punya syscom ) muncul. lalu dia duduk di kursi kerajaan nya. 

( Dikala pala gue pengen pecah, anak autis malah ngajak poto di nettbook gue )

                “ Eh, kamu “ kata pak Topik “ yang pake kacamata, tolong dong buatin saya kopi “. Lalu gue membuatkan kopi buat tuh bapak. Tapi kepala ini masih serasa pusing. Semakin lama, mereka semakin berisik. Membuat urat di kepala ini serasa pengen putus trus nyambung, putus trus nyambung lagi ( Lo kata BBB jar ? ). Lalu kopi yang panas itu gue siram kemuka mereka semua ! HOHOHO tenangnya hidup ini.

Tolong jantung gue !


Hari yang sejuk ini gue ada jadwal penyerahan murid praktek industri dari sekolah ke perusahaan. Gue seneng banget karena gue akan mendapatkan pengalaman baru di sana nanti. So, hari ini harus perfect buat gue. Pagi hari sebelum berangkat, gue gosok dulu tuh baju. Celana. Terus gue angkat bajunya. Gue mengrenyitkan mata.
                “ Ini kayaknya belum rapih deh “
Gue gosok lagi. Lalu gue pake tuh baju. Pake minyak rambut sebanyak – banyaknya. Sip. Gue siap berangkat. Sambil meninggalkan senyuman di depan kaca kamar. Gue berjalan dengan gagahnya menuju depan perumahan. Gue nungguin angkot. Gue berdiri di pinggir jalan. Lalu datang motor dari arah kiri gue dengan kecepatan yang sangat cepat.
                “ Ngueeeng... “
                “ Brasssss.... “ cipratan beceknya tepat mendarat di baju nan rapih ini
                “ Bijiii !!! kena gue setan !!! “

Gue kesel banget disitu. Namun apa mau dikata. Waktu sudah menunjukan pukul 10.00, mana cukup waktunya buat pulang lagi. Dengan berat hati gue menaiki angkot yang udah standby di depan gue. Tampak didalem angkot itu sesak dengan anak – anak sekolah dasar dan ibu – ibu dari pasar. Tanpa pikir panjang gue duduk di sebelah ibu – ibu dengan jilbab yang usam dan celana panjang warna coklat. Di samping kiri gue juga ibu – ibu dari pasar.
                “ udah ? “ supir angkot bertanya ke gue
                “ udah ! “
“ Ndreeeen “ suara mobil tersebut kembali berjalan. Namun suara mobil itu seperti mobil yang tidak pernah di service. Gue diem. “ jreg.. “ suara jendela angkot ditutup oleh ibu yang di sebelah kanan gue. Gue ngeliatin dia. Trus dia tersenyum ke gue
                “ Debu semua dek, jadi tak tutup wae.. “
Gue diem terpana melihat gigi ibu tersebut berwarna keemasan. Tapi bukan jigong “ BEGO !! “. Itu seperti gigi emas yang pernah gue lihat di film home alone. Ibu itu kemudian membuang muka. Mungkin dia merasa tidak enak diliatin artis ternama ibu kota kayak gue ^_^. Suasana hening kembali. Hanya ada suara mesin angkot yang sangat berat.
                “ Sopo jenenge wik ? bojone si neni ? “
                “ Boten.. “
Suara itu terlontar dari mulut kedua ibu yang berada di kanan dan kiri gue. Gue nggak ngerti apa yang mereka omongin, ibu – ibu tersebut selalu cuap – cuap dengan bahasanya, sedangkan gue Cuma bisa MANGAP MEGAP – MEGAP !!!

Lama – kelamaan. Bau amis mulai muncul. Gue tidak tau dari mana asal bau tersebut. Apakah :
1.       Berasal dari ember berisikan ikan yang dibawa kedua ibu tersebut
2.       Berasal dari mulut kedua ibu tersebut
“ Biji ! bau banget ! “ gumang gue dalem hati. Ada niatan untuk menutup hidung gue nan suci ini ^_^. Namun gue urungkan. Gue takut itu kedua ibu merasa tersinggung. Gue duduk miring ke kanan berniat mengambil uang di saku belakang. Tangan kiri gue mulai merogoh.. 

“ Dugg ! “ sikut gue menumbur ibu di sebelah kiri
“ Maaf bu “ lalu gue menengok ke arah kanan

Buaaahhhhh.. hidung gue tepat di depan mulut tuh ibu. “ ASTAGFIRULLAH !!!! jadi ini bau neraka !! “ gue panik. Pernafasan gue nggak pernah terlindungi.
gue langsung duduk seperti semula.
Mending gue diem aja. Gue menengok ke arah pojok angkot. Terdapat seorang anak kecil dengan berwajah pucat. Gue menengok ke depan lagi

                “ hoekk.... “

Anak di pojokan tadi muntah. Waahh, panik satu angkot. Lalu semua disuruh keluar. Karena angkot mau dibersihkan dulu. Semua pun keluar. Ketika semua orang panik gue mengambil keputusan untuk kabur dari tu angkot. Sumpah gue nggak kuat dengan cobaan ini. gue naek angkot laen. Sesampainya di sekolah. Loh kok ke sekolah jar ?. iya,  gue sama kawan – kawan lainnya disuruh berkumpul terlebih dahulu. Ternyata gue udah telat. Pas gue baru sampe, ternyata mereka sudah udah mau berangkat. Gue cari dimana pembimbing gue dan temen – temen. Celingak – celinguk. Tak lama dari arah belakang terdengar suara “ Jar !! sini ! “ guru pembimbing gue berteriak dari balik jendela mobil. “ APAHHHHH ?!! “ 
“ iya pak “ gue menyaut dari kejauhan, tapi gue belon tau orang nya dimana ?
“ disini BEGO !!! “
Gue berlari tanpa ragu kemobil pusaka pak Makmun ( guru pembimbing gue ). Gue disuruh masuk.
                “ Jlegekk .. “ suara pintu mobil gue buka
Tampak disitu tiga spesies yang udah gue sebutin di tread yang sebelumnya “ cium kakinya “ Angga, Saleh, dan Roy. Gue masuk di kursi belakang mobil lancer yang ga seberapa itu. Gue duduk di tengah. Kanan gue ada roy, kiri gue ada tomket Angga. Di depan ada saleh dan pak makmun.
                “ Awas sepatunya keinjek ! “
Pak makmun agak nyolot. Gue tengok kanan kiri nggak ada sepatu. Ternyata ada di bawah. Gue pangku tuh sepatu. Dari pada tuh bapak karena sepatunya gue tijek terus kita bertiga disuruh ngedorog tuh mobil pake pantat sampe di parkiran syscom .. GHAAAA !!! PANIK !!. suasana pun hening, lalu pak makmun menghidupkan radio tipe nya. Namun tidak ada suara yang terdengar dari radio tipe warna hitam itu. Lalu pak makmun membesarkan volume suaranya. 

                “ DASAR KAUUU MANUSIA TAK BERHARGAAAA !!! “ suara lagu itu menjengking ke kuping gue nan suci ini ^_^. Tak lama, Roy pun berbisik ke dekat telinga gue.
                “ Jar, gue takut banget sama suara sekeras ini “ roy semakin mendekat ke gue yang udah kejepit. “ Hekgg.. “ gue udah bener – bener kejepit. Ya Tuhan.. jangan ambil nyawa gue dimobil keji ini. hamba belon menikah.. HELLP !!!.. “ Lo bilang ke bapak ini, pak kecilin dong gitu “ saran gue. “ nggak berani ahhhhh !! “. Gila.. kerasa banget asepnya berkobar !! Roy megang tangan gue. Gue menatap ke arah dia dengan wajah pucat. Dalem hati gue berkata 

“ TOLONGG !!! ADA ORANG CABUL MEGANG – MEGANG GUE !!! GHAAAA !! “.
 Gue mencoba melepaskan tangan gue dari genggaman Roy dengan perlahan. Gue nggak mau menyakiti perasaan HOMOisme dia. Perlahan.. perlahan.. perlahan.. alhamdulillah.. tangan gue masih suci “ Huft “.
                “ Sebentar ya, saya nganter istri saya dulu “ kata pak Makmun. “ iya pak “ jawab saleh yang berada disamping dan siap melayani hasrat bapak itu. So, kita pergi ke kantor istrinya tuh bapak.
                “ Saleh, kamu duduk di belakang “ iya pak. Namun tampak dari raut wajah nya si Saleh didalam hatinya dia berkata sebaliknya “ NGGA MUAT BEGOO !!! “. Dalam posisi seperti ini Angga malah tertidur dengan lelapnya. Soleh pun masuk dari samping kiri menambah siksaan perih ini.
                “ nggak muat woy, nggak muat ! “ kata Roy berbisik. “ Adooh.. “ kata Angga terbangun. Lalu tak lama istrinya masuk menggantikan posisi saleh. Lagu pun berubah menjadi lagu lawas. Suara dikecilnya. Nikmat rasanya mendengarkan lagi tersebut. Tapi bukan dengan posisi duduk gue. Pantat gue udah diujung jok mobil. Lalu gue melihat ke arah Roy. Mulutnya udah mangap – mangap kayak bebek di angkat anak sama ikan betok.
                “ Kalian mau permen nggak ? “ tanya pak makmun.
                “ boleh.. “ jawab gue, namun berbanding terbalik dengan apa yang ada di fikiran gue “ BUTUH BANGET PAK.. SAYA MAU NGEJEJELIN KE MULUTNYA ROY, SAYA IBA MELIHATNYA !! TOLONG ROY PAK.. DIA SUDAH MANGAP – MANGAP !! MANGAPPPPP !!! “. Lalu pak makmun memberikan sebuah kantong plastik berwarna putih kepada kami berempat.
                “ Jangan berebut “ kata istrinya.
                “ IYEEE !! “ jawab gue tersinggung, emang dia kira gue ikan cenang dikasih makan apa..
Angga langsung terbangun dan mengambil sebanyak – banyak nya permen. 

                “ Jangan banyak – banyak.. kalo mau banyak beli !! “ kata pak makmun takut stock permennya habis. Gue ngambil empat.. duanya buat Roy yang udah mangap – mangap. Gue buka permennya. dan permennya langsung gue masukin ke mulutnya. Serasa menabung, maklum orang rajin menabung ^_^.  Setelah mengantarkan istrinya. Kami pun diantarnya ke syscom. Yah, walaupun menghabiskan waktu TIGA jam didalam mobil terkutuk itu. Gue lega, karena bisa terlepas dari jebakan offside bau asap yang muncul dari kerongkongan Roy. Tapi sudahlah, lupakan. Sesampainya kita di syscom. Kita disambut oleh mbak – mbak berjilbab dan seorang bapak – bapak dengan logat jawa yang kental.
                “ Weis, bos mana ? “ tanya pak makmun sok akrab.
                “ Lagi diluar pak .. “ jawab bapak – bapak tadi.
Gue liat di dalem syscom, ada sekumpulan spesies manusia di belakang sana, tampaknya anak pekael juga. Tak lama roy berbisik ke gue dengan keringat yang mengumpul.
                 
                “ Jar, bapak ini mukanya melas ya .. “
                “ ho – oh “ jawab gue tertawa kecil.

Si saleh dengan manjanya berdiri di samping pak Makmun. Ada perlu apa pak ? tanya bapak – bapak itu.
                Lalu tak lama muncul seorang lelaki dengan rambut gondrong memakai kaos t-shirt.
“ Jar, kakak ini ganteng banget ya .. ^_^ “ kata Roy. Gue agak menjauh dari Roy. Dia udah nunjukin kalo rasa homo dia mulai meninggat.
                “ Nah, kakak ini dulunya alumni SMK 5 juga “ lanjut pak Makmun
“ Ohh... “ respon Roy penuh asap.
“ Hehe, ada perlu apa pak. ?” tanya kak ganteng versi roy.
                 “ ini, mau nganterin anak buah pekael “.
                  Kapan mulainya pak ? “
                  Besok , jadi ini saya tinggal aja ya “ kata pak makmun
YA IYA LAH, SIAPA JUGA YANG MAU IKUT LO TERUS.
                “ Okeh “ kata si bapak berwajah melas tadi
Lalu roy kembali berbisik ke arah gue. LAGI.
                “ Jar, kok mbak itu diem aja ya “
Lalu gue menengok ke arah mbak – mbak yang asik di depan leptop. “ apa mungkin dia nggak seneng sama muka lo ! “ lanjut Roy.
                “ NGEPETT .. muka lo itu ! “.
                " masa' muka kayak BRUNO MARS nggak disenengin.. mustahil banjet " kata Roy membanggakan dirinya

BANDINGKAN

( Bruno Mars )

Roy ( Bocah Mars )

“ jadi besok kalian disini pake baju bebas aja, pokoknya disini santai aja... “ kata itu bapak.
“ Asal jangan NGELUNJAK AJA !!! “ mbak itu kayaknya emang nggak seneng ngeliat muka tampan kita ^_^.
                “ Oke, nama saya, bambang.. nama paling tren sejagad “ kata bapak itu.
                “ Hhahaa.. “ kita ketawa garing
                “ kalo yang ini namanya mbak Etta.. dia ahli dalam bidang ALAYisme“ .
“ Oke, besok kalian kesini jam sepuluh oke “ kata pak bambang.
Lalu kita pulang dengan wajah datar.

Cium kakinya !

Praktek industri atau basanya dibilang PKL memang ada suka dan dukanya. Kayak gue sekarang, saat gue duduk di kelas dua SMK. gue dihadapkan dengan yang namanya praktek industri. Pada saat itu gue galau. Karena keahlian dari kejuriuan gue beragam, semisal edit foto, buat percetakan, bidang perfleman, dll. So, gue dihadapkan dengan beberapa pilihan, mau ke stasiun televisi, marketing komputer, atau desain foto. Dan yang ada di benak gue Cuma dua : 1. Gue ngikut kawan karib gue ke marketing komputer. atau 2. Gue ngikutin pacar ( satu jurusan ) di percetakan. Gue berfikir pada saat itu.

 Gue duduk di dalem kelas, gue bangun, gue duduk lagi, ngupil, dan bangun lagi. Hingga gue mendapatkan suatu pencerahan. Bagaikan matahari yang terbit diatas kepala gue. Laksana supir angkot cabut gigi. Dan pada saat itu pula gue mencetuskan. Gue Muhammad Fajar Saputra mencetuskan, gue harus PKL bersama teman karib gue. Namun semua tidak berjalan lancar. Karena tempat praktek sahabat gue itu, sudah PENUUHHHH !, dipenuhi oleh belatung – belatung kecil anak – anak praktek industri dari sekolah lain. Gue kecewa, gue GALAUU.. dan gue makan opak sambil nangis di depan warung, menatapi nasip.

Tapi gue belum menyerah. Gue lihat daftar – daftar perusahaan yang ada. Tampak disitu yang kosong hanyalah perusahaan stasiun televisi. Sedikit memang yang memilih stasiun televisi. Karena rumor yang beredar, ( gaya Feni Rose ) orang – orang yang praktek industri disana akan dipekerjakan sebagai OB. Mari kita ikuti liputan kami dari lokasi kejadian. So, gue nggak mau di pertelevisian. Gue liat – liat lagi, dan ternyata ada sebuah perusahaan yang masih menerima satu BUDAKKKK anak praktek industri. Lalu gue menghampiri guru pembimbing praktek industri gue di dalam kantor guru. Gue bilang ke dia dengan sok cool.
                “ Ehm “ gue mendehem sedikit “ maaf pak mengganggu “
                “  Iya, ada apa Fajar “
                “ Gini, saya mau ganti tempat praktek industri saya… “ tangan gue lipet ke belakang karena gerogi “ ke sini “ menunjuk ke arah daftar perusahaan.
                “ Oh, ya udah.. lagi pula tempat pekael yang kamu tunjuk kemarin sudah penuh “
Lalu gue senyum – senyum garing.
                “ Okeh, besok kalian berempat pergi ke perusahaannya, mendaftar secepatnya sebelum didahului oleh sekolah lain “


                “ HAHHH ?? berempat ?? Siapa aja tuh ?? “
                “ Ehm, kalo boleh tau.. itu orang – orangnya siapa aja ya pak ? “ tanya gue kalem.
                “ Si Soleh, Roy, Angga, sama kamu “
                “ Gleg “ gue menelan ludah
Yang gue tau, si soleh adalah manusia yang paling ngelambai yang pernah gue lihat. Dan yang kedua angga, dia adalah manusia setengah pitak, nggak sih dia nggak pitak, tapi kelakuannya itu bisa dibilang melenceng dari garing kenormalan. Dan si Roy, dia laksana api yang berkobar. Bukan karena semangatnya yang berkobar. Tapi kalo dia ngomong keluar asep dari kerongkongannya. Itu adalah bakat terpendamnya.
                “ Kenapa diem “
Kata bapak tadi membuyarkan imajinasi gue yang sedang berkobar seperti kerongkongan Roy.


Lalu gue berjalan menghampiri ketiga spesies tadi yang duduk di depan musolah.
                “ Gimana besok ? “ tanya gue tegas
                “ Gimana apanya ? “ jawab roy
Lalu gue nutup hidung karena dia duduk disamping gue dan dia ngeluarin ASEPP..
                “ Pendaftaran PKL besok “ Gue masih nutup idung
                “ Please dech, loe kan bukan bagian dari kitha.. “ Jawab soleh dengan gayanya.
                “ Huft… “ gue menghela nafas, lalu menutup hidung lagi “ gue tadi udah daftar sama pak xxxxxx kalo gue satu kelompok sama kalian “.
                “ OHHHH “ Roy kembali berbicara
Gue mulai dzikir, takut ada apa – apa dengan saluran pernafasan gue.

                Keesokan harinya, pulang sekolah kami berangkat bersama menuju tempat praktek kami nantinya. Dan ternyata tempatnya berada di pusat perbelanjaan di lampung. Kami memakai seragam baju kotak – kotak biru tua, dan celana putih panjang. Terdengar dari atas dinding mall, lagu anak masa kini “ CINTA CENAT - CENUT “. Wah, kerasa banget kita berempat layaknya boy band masa kini. Lalu lipsing dengan dance yang nggak seberapa. 

                Tak terasa, sambil lipsing gaya boy band, Soleh berhenti di sebuah tempat kecil yang bertuliskan plang diatasnya “ SYSCOM “.  Gue sempet ngerenyutkan dahi karena seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Tempatnya di lantai tiga mall simpur. Paling pojok. Dengan langkah yang tertatih, kami berjalan masuk ke dalamnya. Gue yang berada disamping Soleh melihat ke arah belakang, dan terdapat dua sosok manusia ( Roy & Angga ) bergumam masing – masing.
                “ Ada apa dek “ kata mbak – mbak yang berada disana
                “ Emh, gini mbak “ Soleh yang berbicara “ kami mau mengantarkan surat pendaftaran dari sekolah “ bla.. bla .. bla….
               
Gue nggak terlalu mendengar jelas apa yang dibicarakan oleh soleh. Dan seperti pada orang baru lainnya. Gue melihat ke arah sekeliling. Kepala gue nggak bisa diem, ngelihat ke ujung, ke atas ke kanan, ke kiri. Dan gue dapat menyimpulkan bahwa tempat ini. Kecil, ruangannya memanjang ke samping kiri dari pintu masuk, dan dari kejauhan gue liat ada sesosok manusia sedang tiduran di kursi putarnya di bawah naungan AC dan sebuah kipas angin kecil yang nggak kerasa bagi gue. Di kanan kiri ada barisan leptop – leptop dan modem.
                “ Dan ini Fajar “ Soleh menunjuk ke arah gue.
Lalu gue tersenyum garing ke mbak – mbaknya. tak lama, atasannya keluar. Dari penampilannya gue udah tau sifatnya sangat disiplin. Dengan baju polo yang di masukkan, celana jeans yang bersih, sepatu mengkilatnya, serta kumisnya yang sangat tebal hingga menyentuh lantai .
                “ Ini nggak ada ceweknya “ kata si atasan
Kita cuma bisa menggelengkan sambil senyum – senyum garing.
                “ Emh, jadi gimana pak.. kami diterima ? “
                “ sebenernya kami hanya menerima dua anak PKL” kata si atasan “ tapi... ok deh “
                “ jadi, kita diterima pak “ tanya soleh dengan manja
                “ IYEE !! “
Gue udah mengerenyit kan kepala, karena gue kira saking senengnya si Soleha, dia akan bertindak ekstim, seperti salto – salto atau mencium kaki atasan syscom #hoekk !
tapi keliatannya orang - orang syscom asik - asik semua 

Job extreme

hari ini gue dapet job seperti biasa, ngebenerin komputer. Dan seperti biasa juga komputer yang gue benerin pasti nggak bener #Emang !!.. berawal di pagi hari yang normal, matahari masih terbit dari arah timur. Ayam masih bisa berkokok. Angkot masih bisa berjalan.

Gue duduk di depan komputer untuk foto - foto main game kesukaan di pagi hari. tak lama kemudian muncul srigala berwajah jigong seorang ibu - ibu dengan baju tidurnya. dengan dikawal nyokap dia dateng ke kamar gue dan memberikan wasiat kepada gue yang saat itu mengalungkan handuk.

    " Fajar kamu bisa nyolok - nyolok kabel komputer kan ? "
    " Bisa kok " jawab gue dengan tegas " nyolok - nyolok idung lo juga BISAAA !! ".
    " Nah, tante bisa minta tolong ga ? " dengan nada yang agak manja
    " Minta tolong apa ? " 

    " Di kantor suami om ada komputer yang belum dicolok komputernya, nah.. nanti kamu yang masang 
       kabelnya, bisa kan ? "
    " loh, emang suami kamu nggak bisa ? " tanya nyokap yang disamping ibu tadi 
    " Dia takut kesetrum, trus minta anuin temen - temennya nggak ada yang bisa "

Suasana pun menjadi hening, tak lama ibu tadi angkat bicara 

    " Bisa kan, kira - kira jam delapan.. sama itang & adil ( anak - anaknya ) "

Gue manggut, trus dia pun pergi bersama nyokap ke luar kamar gue.Tak lama, nyokap kembali masuk ke kamar gue dan bilang

    " Mandi sanah, nanti udah ditungguin orang kamu masih duduk disini "
    " iya " jawab gue lesu

setelah gue mandi, belum ada tanda - tanda yang terjadi. lalu pas gue lagi sarapan dengan nasi + telor goreng + kecap, Adil ( anak ibu tadi manggil gue ). 

    " Kak pajal " karena dia cedal " kak pajal "

Terus gue teriak dari dalem rumah, " Sgrrrebbentarrggg... " dengan mulut yang dipenuhi nasi. namun, semakin lama, si adil pun semakin menjadi.

   " Kak pajal, kak pajal !! "

dan tak lama, si kakak datang.. jadi suara didepan rumah udah kayak tim sukses partai gue yang udah siap buat orasi ..

     " Iyggaaa, Sbhentaggg !! " semakin lama gue makan semakin cepat.

Sampai di suapan terakhir gue mengunyah sambil berlari keluar dan menarik celana yang kedodoran...
Adil, kakaknya beserta bapaknya telah siap duduk dimotor. yah berhubung helikopter gue ban nya lagi bocor alus. So gue ikut jempet - jempetan bareng mereka. gue duduk di jok belakan. gue pergi ke kantor tuh bapak. sesampainya di sana gue liat tempatnya, sederhana, simpel. lalu gue langsung digiring kearah komputer yang rusak. 

    " Hem .. " dengan sok cool  " ini trouble nya apa om ? " tanya gue sama bapak adil
    " Pokoknya nggak bisa idup " jawab dia tegas.

Gue diem. terus gue kotak - katik tuh komputer. dan seperti sulap " Blafff " semua berubah menjadi bagus. Anak - anaknya yang ada dibelakang gue tersenyum bahagia. karena game pokemon mereka terselamatkan dari maut. Namun naas #et dah bahasanye semua berubah saat negara api menyerang mouse dan keyboard nya nggak berfungsi. gue dengan sigap langsung membetulkan colokannya. namun pada saat gue nyolok colokan mouse... 
" BOAAAMM "

CPU komputer tadi terbakar. Sang kakak berteriak seperti wanita kecopetan. dan si adik mencret dicelana menangis.Gue terdiam, sang bapak berlari keluar dan mematikan aliran listrik kantor kecilnya itu. gue cuma bisa diem ketika ditanya sama mereka

   " WHAIYY ? "

gue diem, gue diem, gue kentut dikit. dan gue kabur.. gue lari nyetopin Anci ( Nama alay angkot ). dan bilang maaf om !!

dan biar nggak disangka orang maling karena gue lari kebirit gue teriak

GHAAA !! ADA OM - OM CABULLL !!!


Old


Tua, adalah hal yang banyak orang temui didalam hidup, dan ada juga yang tidak mendapatkan kesempatan untuk merasakan tua. Seperti hal yang gue alami saat ini.. eh, maksudnya yang dialami kakek gue saat ini. Pelupa. Entah kapan penyakit tersebut meyerang kakek gue. Dan hari ini, kakek dan nenek gue dateng dari Palembang. Ketika mereka sampai, semua masih tampak normal. Hingga pada malam harinya. Gue yang pada saat itu sedang ngutak ngatik leptop. Dari depan pintu kamar gue muncul kakek dan nyokap.

  “ Fajar, Eyang tidur sini… jadi, beresin kamar kamu “

Gue nggak ngerespon apa – apa, gue masih megangin leptop. Lalu nyokap pun keluar dari kamar gue.dan kakek pun berdiri disamping gue yang bersandar di ujung kasur, Suasana pun hening. Dan gue pun membuka pembicaraan

“ Tidur Disini Yang “

Gue serasa manggil pacar gue. “ yang “ cume beda depan.

Kalo pacar gue " sayang ". 

Kalo kakek gue DIBUANGG !!..
 ya, nggak lah.. kalo kakek gue " eyang ". Gue menggeserkan badan gue ke pojok kanan kasur. Lalu pukul dua belas malem, gue masih nggak bias tidur karena kejempet kakek. Lalu gue ngeliat kakek gue terbangun. Lalu kakek ngeliat kea rah gue, tapi gue pura – pura tidur. Kakek lalu berdiri dan berjalan keluar dari kamar. Gue kira kekek jalan ke WC. Tapi lama kelamaan gue bergikir mana mungkin ke WC lama banget kayak gini.

Tak lama ada suara cekrekan pintu depan rumah gue. Gue kaget disitu. Muncul niatan untuk keluar dari kamar lalu mengintip apa yang dilakukan kakek gue jam dua belas malem kayak gini. Namun gue mengurungkan niat gue itu. Lalu datang lagi suara cekrekan pintu itu. Gue semakin takut, jangan – jangan kakek gue beli GAREM !!di warung dan tanpa sepengetahuan gue. Dia minum kopi kesukaannya dengan GARAAM, bukan gula.

GHAAA !!!

Kakek gue masuk lagi ke kamar dan membuyarkan khayalan gue. Lalu kakek gue kembali tidur di sebelah gue dan gue kembali kegencet. Sampe pukul stengah lima gue masih nggak bisa tidur. Lalu kakek gue kembali bangun. Dia duduk. Membuka lemari gue yang pertama. Lalu dia duduk kembali. Membuka lemari kedua gue. Lalu menengok kearah gue. Dan gue juga masih pura – pura tidur. Dia tidur lagi. Namun matanya tidak tertutup. Dan anehnya lagi kakek komat – kamit nggak jelas.

  “ Apakah ini factor umur, atau bagaimana ? “

Pertanyaan itu yang menggentayangi fikiran gue. Lalu kakek keluar lagi dari kamar, dan terdengar suara air. Itu pertanda bahwa kakek berposisi di WC. Tanpa membuang kesempatan gue pun berlari kearah kamar nyokap. Dan didalam kamar terlihat ada nyokap, adek dan nenek yang sedang tertidur pulas. Lalu gue membangunkan nenek. Dan ketika nenek sudah bangun, gue langsung menceritakan apa yang terjadi. Lalu nenek keluar dari kamar dan menyuruh kakek untuk shalat dan tidur. Dan pada akhirnya kakek pun tertidur lelap. Dan nenek pun berkata berbisik kepada gue

  “ Kakek kamu sekarang pelupa, jadi maklum kalo misalnya jam dua belas malam dia membuka pintu, karena biasanya dia di Palembang pukul dua belas malam membukakan pintu untuk om kamu yang pulang kerja, lalu biasanya jam setengah lima dia sering shalat subuh dimasjid dekat rumah. Dan dia membuka lemari untuk mencari sarung kesayangannya “

Gue pun kembali tiduran. Dan bagaimana kalo gue udah tua, gimana misalnya gue nanti jadi pelupa. Mending kalo isteri dan anak gue kelak mau ngurusin gue yang udah bau tanah. Lah, kalo nggak mau dan gue dibuang di jalan gitu aja, trus gue digigitin semut karena terlalu manisnya gue gimana. Dan saat itu gue tau, ketika kita mengalami masa tua. Ketika kita tidak bisa apa – apa lagi. Kita nggak bisa berharap kepada bantuan orang lain.

Kita hanya bisa bersandar memperbanyak amal ibadah kepada sang pencipta. Kita tidak bisa lagi buka akun Facebook kita. dan pada akhirnya gue sekarang tau. Allah adalah tempat kita bersandar selama hidup kita. jangan menunggu hingga masa tua datang.

tapArrowSikonyols